-->

Notification

×

Bupati Pasuruan Akan Undang Habib Syech Saat Hari Santri, Muncul Pertanyaan: Akankah Menimbulkan Kontroversi?.

19 Okt 2025 | Oktober 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-19T11:37:13Z

 


SmashNews, Pasuruan, Minggu 19 Oktober 2025 — Menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pemerintah Kabupaten Pasuruan tengah menyiapkan agenda besar yang akan dihadiri ulama kondang, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Kehadiran tokoh religius tersebut rencananya menjadi puncak acara Gebyar Sholawat Akbar yang akan digelar di Lapangan Patal Grati, Kecamatan Grati, pada 21 Oktober 2025 mendatang.


Namun di balik semarak persiapan tersebut, muncul pertanyaan publik: apakah kegiatan ini tidak akan menimbulkan kontroversi? Pasalnya, kondisi sosial masyarakat Pasuruan belakangan masih belum sepenuhnya kondusif, menyusul kasus pembongkaran bangunan di area makam di Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, yang sempat memicu keresahan warga.


Bupati Pasuruan, H. M. Rusdi Sutejo, menegaskan bahwa undangan kepada Habib Syech murni sebagai bagian dari semangat Hari Santri Nasional. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi wadah untuk memperkuat ukhuwah dan menebar kedamaian di tengah masyarakat.


“Ya benar, memang nanti akan ada acara sholawatan bersama Habib Syech. Ini bagian dari semangat Hari Santri. Suasana di Pasuruan sudah kondusif, dan kita ingin acara ini menjadi momentum persatuan,” ujar Bupati Rusdi saat diwawancarai di Auditorium Empu Sendok, Raci. Sabtu 18 Oktober 2025.


Sementara itu, di lapangan, sebagian masyarakat menilai langkah pemerintah perlu diimbangi dengan pendekatan sosial yang lebih dalam. Mengingat, kasus pembongkaran makam beberapa waktu lalu masih meninggalkan luka bagi sebagian warga yang merasa kawasan tersebut memiliki nilai sejarah dan spiritual tinggi.


Salah satu tokoh masyarakat Winongan, yang enggan disebut namanya, berharap pemerintah daerah mampu memastikan acara keagamaan besar itu berjalan aman dan tidak menimbulkan gesekan baru.

“Habib Syech itu sosok yang sangat dihormati. Kalau acaranya diarahkan untuk kebaikan dan persatuan, insyaallah membawa berkah. Tapi tetap, pemerintah harus jaga perasaan warga yang masih sensitif pasca peristiwa makam itu,” ujarnya.


Pihak panitia HSN 2025 Kabupaten Pasuruan menyebut bahwa agenda *Gebyar Sholawat* bersama Habib Syech ini diharapkan menjadi simbol kedamaian dan semangat kebersamaan santri, ulama, serta masyarakat Pasuruan.


Dengan demikian, kehadiran Habib Syech bukan sekadar seremoni, melainkan juga menjadi sarana mempererat hubungan antara pemerintah, ulama, dan masyarakat. Meski demikian, sensitivitas publik terkait kasus makam di Winongan menjadi catatan penting agar kegiatan besar ini tidak disalahartikan.


Rencana kehadiran Habib Syech dalam peringatan Hari Santri Nasional di Pasuruan membawa harapan besar bagi umat Islam dan masyarakat pesantren. Namun di sisi lain, pemerintah daerah perlu memastikan komunikasi publik berjalan dengan baik agar semangat sholawat tidak berubah menjadi polemik baru. Jika dikelola dengan hati-hati, acara ini justru bisa menjadi momen rekonsiliasi dan pemulihan sosial 

di Pasuruan.

(Daae)

×
Berita Terbaru Update