Notification

×

Iklan

Cuaca Ekstrem di Indonesia Diprediksi Terjadi Hingga Pekan Depan

14 Mar 2024 | Maret 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-14T15:25:43Z
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: ist

Jakarta – Potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia hingga awal pekan depan. Hal tersebut akibat dari munculnya sejumlah fenomena bibit siklon tropis di wilayah Indonesia

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam siaran pers yang diterima Smash News.

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 18 Maret 2024," papar Guswanto dalam siaran pers BMKG, Kamis (14/3/2024).

Guswanto juga menjelaskan, berdasarkan pantauan yang dilakukan secara terus-menerus, analisa BMKG menunjukkan bahwa terdapat tiga bibit siklon tropis yaitu 91S, 94S, dan 93P.

Tiga bibit siklon tropis yang berada di sekitar Samudera Hindia Selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia tersebut dapat mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia bagian Selatan.

Fenomena Banjir Rob

Selain itu, BMKG juga memperingatkan adanya potensi banjir rob di wilayah pesisir karena fenomena super new moon atau fase bulan baru pada periode 14-18 Maret 2024.

Beberapa wilayah yang berpotensi terkena banjir pesisir atau banjir rob diantaranya adalah Pesisir Utara Medan, Pesisir Batam, Pesisir Karimun, Pesisir Bintan, Pesisir Lampung, dan Pesisir Utara Jawa Tengah. 

Selain itu juga di Pesisir Barat Banten, Pesisir Selatan Jawa, Pesisir Selatan Bali, Pesisir Selatan NTT, Pesisir Selatan NTB, Pesisir Timur Kendari, Pesisir Timur Konawe, Pesisir Timur Konawe Utara, Pesisir Saumlaki, dan Pesisir Merauke.

Cuaca Ekstrem di Jawa Timur

Di tempat terpisah, Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan melalui keterangan tertulis mengatakan Jawa Timur saat ini memasuki fase pergantian musim dari penghujan ke kemarau.

Dijelaskannya, cuaca ekstrem dipengaruhi peningkatan aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby, hingga menambah potensi pertumbuhan awan konvektif.

"Fenomena sirkulasi siklonik dari utara Australia juga mengakibatkan pola konvergensi atau pertemuan angin di Jawa Timur, ini berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem satu pekan kedepan," ujarnya.

Berdasarkan data BMKG Juanda cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda di sebagian besar wilayah di Jatim, diantaranya di Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Sumenep, Kota Surabaya, Tuban, Gresik, Nganjuk, Bojonegoro, Pamekasan, Ponorogo dan Sampang

Kemudian Kabupaten Sidoarjo, Banyuwangi, Batu, Kota Blitar, Jember, Jombang, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Situbondo, Kabupaten Tulungagung.

Selanjutnya yaitu di Kabupaten Kediri, Mojokerto, Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso, Malang Lumajang, Trenggalek, Kota Madiun, Kota Malang.

Masyarakat yang berada di wilayah curam, bergunung, maupun tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem yakni banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. (red)


×
Berita Terbaru Update