Smashnews, Pasuruan – Media sosial dihebohkan oleh dugaan adanya praktik pembayaran untuk mendapatkan kamar di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bangil, Kabupaten Pasuruan. Isu ini mencuat setelah tim IWAPAS pengguna TikTok mengaku menerima pesan langsung (DM) dari seseorang yang menyampaikan keluhan terkait hal tersebut.
Pesan yang viral itu menyebutkan ada keluarga warga binaan yang mengaku diminta membayar hingga Rp4,5 juta agar bisa menempati kamar yang dianggap lebih layak. Meski demikian, informasi ini belum dapat dipastikan kebenarannya karena pihak Rutan Bangil hingga kini belum memberikan keterangan resmi.
“Kami hanya menerima laporan lewat DM di TikTok, soal kebenarannya kami tidak bisa memastikan. Tapi banyak yang merasa resah,” kata pengguna TikTok yang menerima laporan itu, Rabu 08 Oktober 2025.
Isu dugaan bayar kamar ini memicu sorotan publik terhadap transparansi pengelolaan fasilitas di dalam rutan. Beberapa warga menilai penting adanya investigasi untuk memastikan apakah keluhan tersebut benar terjadi.
“Kalau memang benar ada pembayaran kamar, itu harus diusut supaya jelas. Tapi kita juga perlu dengar penjelasan resmi dari pihak rutan,” ujar Satria (34), warga Bangil.
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur diminta segera menindaklanjuti kabar ini agar publik mendapat kejelasan dan tidak terjebak dalam informasi yang belum terverifikasi.
Hingga berita ini diterbitkan, informasi soal dugaan jual beli kamar masih bersifat sepihak dan belum terkonfirmasi. Publik berharap semua pihak, terutama keluarga warga binaan, menyampaikan keluhan resmi melalui saluran pengaduan agar dapat ditindaklanjuti secara hukum.
(Rah)
)_20251007_225255_0000.png)
)_20251008_124836_0000.png)
