Notification

×

Iklan

Peneliti: Lebih dari Satu Juta Kematian Dini diakibatkan Polusi Udara

12 Mar 2024 | Maret 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-11T21:00:03Z


Jakarta - Lebih dari satu juta kematian dini di seluruh dunia setiap tahunnya disebabkan oleh paparan jangka pendek polusi udara. Hal tersebut diungkap oleh penelitian terbaru dari Monash University Australia.  Risiko kesehatan akibat polusi besar terjadi di Asia Timur dimana tingkat kematian mencapai lebih dari 50 persen dan lebih tinggi dari rata-rata global.

Para peneliti menganalisis data kematian dan polusi dari 13 ribu kota besar dan kecil di seluruh dunia selama dua dekade hingga 2019.

Partikel kecil PM2.5 atau droplet yang disebut dalam penelitian itu bisa menembus jauh ke dalam aliran darah yang menyebabkan berbagai penyakit.

Tak hanya itu, para ilmuwan mengatakan paparan singkat dari droplet selama beberapa jam bisa mengakibatkan konsekuensi mematikan terutama di Asia dan Afrika.

Yuming Guo, Profesor di Monash University yang juga merupakan  penulis utama studi mengatakan  angka kematian tertinggi terjadi di wilayah yang padat dan tercemar di Asia Timur, Asia Selatan, dan Afrika Barat.

“Meskipun sebagian besar wilayah di Australia mengalami penurunan jumlah kematian yang dapat dikaitkan, fraksi kematian yang dikaitkan dengan paparan PM2.5 jangka pendek di Australia meningkat dari 0,54 persen pada tahun 2000 menjadi 0,76 persen pada tahun 2019, kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya frekuensi dan skala peristiwa polusi udara terkait cuaca ekstrem,” kata Guo dilansir Study Finds.

Sementara itu, studi merekomendasikan adanya sistem peringatan polusi udara dan rencana evakuasi masyarakat dalam mengatasi kerusakan kesehatan akut akibat polusi. (red)

×
Berita Terbaru Update