Pasuruan - Kasus demam berdarah dengue atau DBD menjadi kasus yang relatif bisa dikendalikan. Di Kota Pasuruan, kasus tersebut ditemukan sebanyak 15 kasus selama triwulan pertama pada tahun 2024.
Shierly Marlena, Kepala Dinkes Kota Pasuruan mengatakan jumlah itu diketahui lebih kecil jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pihaknya merinci pada bulan Januari 2024, ada 3 kasus DBD. Kemudian Februari 6 kasus dan Maret ditemukan 6 kasus. Tren bulanan ini diharapkan bisa terus menurun.
"Kasus DBD bisa dikendalikan. Semoga tetap aman," jelasnya.
Selama dua tahun terakhir, kasus DBD di Kota Pasuruan memang menurun. Jika melihat data yang ada, tahun 2022 kasusnya mencapai 251, kemudian tahun 2023 menurun hingga 65 kasus.
Sejumlah langkah pencegahan dini telah diupayakan Dinkes. Seperti Gerakan Bulan Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap wilayah. Shierly mengatakan dengan adanya kerja sama dari semua pihak, upaya ini sangat penting dalam pencegahan DBD.
"Semua harus kerja sama menerapkan prinsip 3M, menguras, menutup, dan memanfaatkan daur ulang barang bekas serta abatisasi," terangnya. (red)
