Foto: Karen Neoh/CC0 |
Keberadaan manusia asli Flores (Homo floresiensis) diduga masih ada. Dugaan tersebut bahkan menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli antropologi.
Manusia Flores memiliki ciri-ciri seperti hobbit dalam cerita fiksi The Lord of the Rings karangan Tolkien, lantaran tubuhnya yang pendek hanya 106 cm. Sementara ciri lainnya adalah otak berukuran kecil, tidak punya dagu, dan telapak kakinya rata.
Sebelumnya, manusia Flores diyakini telah punah sejak puluhan ribu tahun lalu. Namun penemuan pada 2004 memunculkan pertanyaan baru.
Para kelompok arkeolog menemukan serpihan atau fosil yang diyakini sebagai Homo floresiensis berasal dari 12.000 tahun lalu di Liang Bua, gua besar yang berada di Kepulauan Flores.
Saat itu, peradaban manusia diyakini sudah lumayan modern. Manusia sudah bisa melakukan aktivitas berkebun, berternak, memelihara binatang hingga memiliki kepercayaan seperti agama.
Dari temuan tersebut muncul perbedaan pendapat antara para antropolog, Setelah 18 tahun dari temuan 2004 itu, antropolog Gregory Forth mengungkapkan manusia flores masih ada setelah sekitar 30 warga lokal suku Lio bersaksi melihat keberadaan Homo floresiensis.
Para warga lokal menyebutnya sebagai setengah manusia setengah kera. Forth meyakini jika makhluk tersebut merujuk pada Homo floresiensis yang masih tersisa.
Namun ternyata ucapan Forth dibantah peneliti Smithsonian Institution, Matthew Tocheri. Dia meragukan hipotesis keberadaan manusia kerdil tersebut.
Dia menjelaskan suatu spesies dapat bertahan di tengah populasi jika jumlahnya mencapai angka tertentu. Namun jika manusia flores hanya terlihat oleh 30 warga lokal Lio terlalu kecil untuk bertahan di tengah manusia modern.
Pernyataan Tocheri juga disetujui ilmuwan Flinders University bernama Corey Bradshaw.
"Untuk hitung-hitungan dasarnya, 50 individu efektif dibutuhkan untuk menghindari kepunahan sebuah spesies. Ini setara dengan populasi 250 sampai 500 orang," kata Bradshaw dikutip dari CNBC. (red)