Ilustasi. Foto: ist |
Lumajang - Banyak ibu rumah tangga (IRT) di Lumajang mengeluhkan mahalnya harga beras dan kebutuhan pokok. Kenaikan tersebut membuat mereka kelimpungan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Hal ini seperti disampaikan oleh Weni, salah seorang konsumen, yang sedang berbelanja di Pasar Baru Lumajang, Senin (26/2/2024)
Weni mengatakan harga beras dan kebutuhan pokok terus-menerus mengalami kenaikan. Ia menyebut, saat ini harga beras cukup mahal.
"Mahalnya harga beras saat ini terpaksa saya harus irit untuk mencukupi kebutuhan lainnya. Iya kalau orang kaya biasa biasa saja. Pekerjaan suami saya kan serabutan," ujarnya.
Weni mengatakan kalau dulu dia sering membeli beras 5 kantong plastik berat 5 kilogram. Karena harganya mahal, kini dirinya sering membeli eceran per kilogram.
“Sekarang saya sering membeli eceran per kilograman di warung perancangan depan rumah," tambah Weni.
Selain itu harga kebutuhan lain seperti cabai rawit dan harga telur juga naik. Pada awal tahun harganya Rp 30 ribu. Namun, saat ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
"Saya memiliki 1 orang anak yang masih kelas 4 sekolah dasar. Suami saya bekerja sebagai tukang sapu pasar dengan gajin sangat minim," tambahnya.
Warga lain, Endra, juga mengeluh atas kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya. Apalagi dirinya mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki penghasilan.
"Suami saya pekerja serabutan, kadang tidak ada pekerjaan alias nganggur. Bagaimana tidak susah kalau harga-harga terus-menerus naik seperti ini," ungkapnya. (red)