Smashnews, Pasuruan — Peristiwa tragis terjadi di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa), Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Senin (27/10/2025). Belasan santri dilaporkan terjatuh di tangga saat berdesakan menuju kamar usai mengikuti kegiatan pengajian pagi.
Menurut keterangan sejumlah saksi, insiden bermula ketika para santri berlarian menuju asrama setelah kegiatan pengajian selesai. Kondisi tangga yang ramai dan licin membuat beberapa di antaranya kehilangan keseimbangan hingga terjatuh secara bersamaan.
Akibat kejadian itu, sebanyak 12 santri menjadi korban dengan tingkat luka yang bervariasi. Beberapa mengalami luka ringan, sementara lainnya menderita cedera cukup serius.
Seluruh korban langsung dievakuasi ke RSUD Bangil untuk mendapatkan penanganan medis. Humas RSUD Bangil, Muhammad Hayyat, membenarkan adanya belasan korban dalam peristiwa tersebut.
“Benar, ada 12 santri yang masuk ke IGD. Sebagian mengalami luka ringan, dan beberapa lainnya membutuhkan perawatan lebih lanjut,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Dari total korban, enam santri telah diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan medis. “Ada dua yang hanya konsultasi, tiga masih dirawat, dan satu santri meninggal dunia saat tiba di rumah sakit,” tambah Hayyat.
Korban meninggal dunia diketahui bernama Iqbal Maulana Yusuf (15). Menurut pihak rumah sakit, Iqbal tiba dalam kondisi kritis dan tidak sempat mendapatkan tindakan medis karena nyawanya tidak tertolong.
Sementara itu, tiga santri yang masih dirawat dilaporkan mengalami patah tulang dan memar cukup serius. Mereka kini dalam pengawasan intensif tim medis RSUD Bangil.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menyatakan pihaknya akan menelusuri penyebab pasti peristiwa tersebut. “Masih belum diselidiki, kami akan dalami lebih lanjut,” ujarnya singkat.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena menyangkut keselamatan fasilitas di lingkungan pendidikan berbasis asrama. Banyak pondok pesantren di Indonesia yang memiliki bangunan bertingkat dengan akses tangga sempit dan tingkat kepadatan tinggi, terutama saat kegiatan bersama seperti pengajian, salat berjamaah, atau makan bersama.
Menurut data Kementerian Agama (Kemenag), hingga tahun 2024 terdapat lebih dari 40 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia, dengan sebagian besar bangunan berdiri mandiri dan dikelola secara swadaya. Standar keselamatan dan kapasitas gedung kerap menjadi tantangan tersendiri, terutama di pesantren besar dengan ribuan santri seperti Dalwa.
Pihak Kemenag dalam beberapa tahun terakhir juga telah mendorong program revitalisasi pesantren, termasuk peningkatan sarana prasarana dan pelatihan manajemen keselamatan lingkungan belajar.
Peristiwa di Dalwa ini diharapkan menjadi momentum bagi pengelola pesantren dan pemerintah daerah untuk memperketat standar keselamatan fasilitas asrama, terutama pada akses keluar-masuk yang digunakan secara bersamaan oleh banyak santri.
(Red)

 
 
.jpeg) 
 
)_20251008_124836_0000.png)