![]() |
Ilustrasi. Foto: chatgpt |
Lumajang - Dualisme yang terjadi di tubuh PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) pusat berbuntut ke daerah. Dualisme terjadi lantaran Unifah Rosyidi dan Teguh Sumarno sama-sama mengklaim sebagai ketua sekaligus pengurus yang resmi.
Unifah Rosyidi sebagai Ketua Umum berdasarkan Keputusan Menkumham Nomor AHU-0001598.AH.01.08 Tahun 2023. Sedangkan Teguh Sumarno juga mengklaim pihaknya sebagai pimpinan dan pengurus resmi PB PGRI berdasarkan Keputusan Menkumham Nomor AHU-0001568.AH.01.08 Tahun 2023.
Akibatnya, imbas dari dualisme kepengurusan PGRI tersebut juga terjadi di Lumajang. Hal itu nampak dari dua kubu pengurus PGRI melakukan pengukuhan pengurus masing-masing pada hari yang sama yakni Jumat, 4 Juli 2025.
Satu kubu digelar di Gedung Guru yang beralamat di jalan Veteran. Kubu lainnya melaksanakan di wilayah kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.
Tak ayal, dualisme kepengurusan PGRI di Lumajang itu juga menimbulkan kebingungan di kalangan guru, terutama dalam hal kepengurusan dan representasi organisasi.
Hal tersebut juga berdampak pada roda organisasi dan perjuangan PGRI dalam meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer.
Diungkapkan salah seorang guru SMP di Lumajang, dirinya mengaku bingung dengan adanya dualisme organisasi profesi itu.
"Saya sendiri bingung, saat ini posisi saya tergabung di PGRI yang mana," ungkapnya, Rabu 9 Juli 2025.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh beberapa guru, baik PNS maupun honorer, yang bertugas di Lumajang.
Pada saat yang sama, guru SMP Negeri yang meminta dirahasiakan namanya itu berharap, Mahkamah Agung segera memutuskan keabsahan dan legitimasi organisasi profesi tertua di Indonesia itu.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, smashnews.co.id belum mendapat keterangan apapun dari Yuni Irwanto dan Agus Wibisono.
Diketahui, Yuni Irwanto adalah ketua PGRI Lumajang versi Unifah Rosyidi. Sedangkan Moh. Agus Wibisono dikukuhkan sebagai ketua PGRI Lumajang versi Teguh Sumarno. (her)